Saat ini, kata dia, Harita sendiri mampu produksi 55 ribu ton nikel pada 2023. Tahun ini, jumlah produksinya akan ditingkatkan sampai 120 ribu ton nikel. "Karena saat ini, pabrik di bawahnya pabrik baterai, katode itu belum ada di Indonesia, jadi kita masih jual ke luar negeri ekspor. Alasan itu pula, yang membuat Harita Nikel datang ke kampus-kampus untuk menyosialisasikan kepada mahasiswa bahwa industri nikel itu banyak, bukan tambang saja. Selain ke Unpar, sebelumnya Harita Nikel juga pernah datang ke Unpad dan ITB untuk mengajak para mahasiswa berkarir di industri nikel.
Source: Republika March 08, 2024 15:20 UTC