REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski belum pernah terinfeksi, sebagian orang tampak memiliki antibodi yang dapat bereaksi terhadap virus corona SARS-CoV-2. Antibodi tersebut dikenal sebagai antibodi cross-reactive. Oleh karena itu, Prof Kassiotis berusaha mengetahui keberadaan antibodi cross-reactive pada sampel darah orang dewasa dan anak-anak. Sampel darah ini diambil dari darah yang didonorkan pada Mei 2018, sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Saat memeriksa sampel darah anak, tim peneliti mendapati ada 21 dari 48 sampel darah yang memiliki antibodi cross-reactive terhadap SARS-CoV-2.
Source: Republika November 16, 2020 19:30 UTC