REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Masyarakat Filipina masih lebih memercayai Amerika Serikat daripada Cina, kata jajak pendapat pada Selasa (18/10), meskipun Presiden Rodrigo Duterte berpidato anti-Amerika dan bergerak tiba-tiba ke arah Cina. Duterte mengunjungi Cina pada Selasa bersama dengan sejumlah perwakilan usaha, setidaknya 200 orang, saat dia berusaha membuka kerja sama perdagangan baru dengan Cina yang dia sebut ditujukan meningkatkan perekonomian Filipina dan menyeragamkan kebijakan luar negeri yang selama ini bergantung pada AS. Dia mengeluh dia didikte terkait perang terhadap narkoba miliknya oleh Presiden Barack Obama, yang dia sebut "pergilah ke neraka". Jajak pendapat terakhir yang dilakukan oleh SWS menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap Amerika Serikat sebesar 81 persen dibandingkan dengan sembilan persen yang sedikit percaya. Perasaan terhadap Cina lebih baik pada saat itu, dengan 27 persen meyakini dan 51 persen kurang meyakininya.
Source: Republika October 18, 2016 10:41 UTC