Salah satu agenda pentingnya yaitu membahas tentang maraknya perdagangan trenggiling yang mengakibatkan hewan pemakan semut itu menuju kepunahan. "Trenggiling saat ini dianggap sebagai mamalia yang paling banyak diperdagangkan di dunia," kata Kepala CITES John Scanlon dikutip dari phys.org, Senin, 26 September 2016. Saat ini, CITES masih memungkinkan perdagangan trenggiling dilakukan. Ada empat spesies trenggiling di Afrika dan Asia. Pakar trenggiling dari Uni Internasional untuk Konversi Alam Dan Challender mengatakan, berdasarkan penelitian pada awal 2000-an, populasi Trenggiling di Cina menurun hingga 94 persen.
Source: Koran Tempo September 26, 2016 05:26 UTC