Sebagai upaya mengurangi luberan, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) membuat alur baru untuk mengalirkan lumpur dari titik 67 menuju titik tanggul 79 dan berakhir di titik 89. Selain itu, untuk mengurangi debit lumpur yang mengalir, BPLS menutup tanggul yang jebol itu menggunakan karung pasir dan anyaman bambu. (Ulet Ifansasti/Getty Images)TEMPO.CO, Sidoarjo - Tanggul penahan lumpur Lapindo di titik 67 Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, sempat jebol pada 1 Juli dan 3 Juli 2016 karena hujan deras. Untuk mengamankan pergerakan lumpur, BPLS akan meninggikan bund wall atau tanggul pengaman di titik 83. Dari pantauan Tempo, sebuah ekskavator masih terus bekerja untuk menutup tanggul yang jebol selebar 10 meter.

Source: Koran Tempo July 04, 2016 05:37 UTC