Izinkan aku untuk membaca tahlil kerinduan di atas pusaramuPada Lebaran kali ini, aku kembali berziarah di atas pusaramu. Selain perempuan itu, aku juga membawa seorang laki-laki berusia sembilan tahun, yang ketika melihat senyumnya dapat membuka ingatanku pada senyummu yang merona. Aku menyiramkan air mineral pada prasastimu yang berwarna putih, untuk membersihkan lumut yang mulai menutupi nama dan tanggal wafatmu. Perempuan yang bisa aku ajak berkecimpung dalam bisnis yang baru aku rintis, yaitu membuka toko peracakan. Kini, toko peracangan yang dulu aku rintis denganmu, berhasil membuka cabang di mana-mana.
Source: Republika May 16, 2019 04:41 UTC