TEMPO.CO, Brasilia – Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengatakan militer tidak akan mematuhi perintah untuk mengganti Presiden terpilih. Pernyataan ini menambah ketegangan antara Bolsonaro dan lembaga pengadilan, yang menimbulkan kekhawatiran munculnya ancaman terhadap demokrasi di Brasil. Bolsonaro, yang merupakan mantan kapten militer dan berhaluan sayap kanan, mengatakan militer tidak akan menerima keputusan politik untuk menyingkirkan Presiden terpilih. Kami tidak akan pernah mengikuti perintah tidak jelas,” kata Bolsonaro dalam wawancara radio lokal seperti dilansir Reuters pada Senin, 15 Juni 2020. Saat ini, MA mengawasi proses investigasi untuk menyelidiki dugaan Bolsonaro telah mengintervensi penunjukan kepala polisi federal.
Source: Koran Tempo June 16, 2020 06:00 UTC