Menanggapi hal itu, Anggota Lembaga Konsil Bangunan Hijau Indonesia atau Green Building Council Indonesia (GBCI) Prasetyoadi mengkritisi munculnya nama Nyoman Nuarta sebagai salah satu perancang bangunan istana negara. Dia berpandangan, perancangan istana negara seharusnya dilakukan oleh arsitek. "Seharusnya proses perancangan istana negara itu melibatkan arsitek," kata Tiyok, sapaan akrab Prasetyoadi, kepada Kompas.com, Sabtu (27/03/2021). Baca juga: Lima Asosiasi Kritik Istana Negara Burung Garuda, Tidak Mencerminkan Kemajuan PeradabanSelain itu, Tiyok juga menilai bahwa perancangan bangunan istana negara harus melalui proses sayembara baik secara terbatas ataupun terbuka untuk umum. Tiyok menegaskan, keterlibatan arsitek dalam perancangan pembangunan istana negara sangatlah penting.
Source: Kompas March 29, 2021 01:52 UTC