JawaPos.com – Pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih dibayangi oleh perkembangan virus korona Tiongkok. Sebab, orang yang terindikasi dan terpapar virus korona semakin hari semakin bertambah. Kepala Riset Investasi Monex Investindo Futures Arinston Tjendra menyebut, pelaku pasar meragukan dafa yang diumumkan oleh pemerintah Tiongkok. Menurutnya, pemerintah Tiongkok terus melaporkan penambahan jumlah kasus dan kematian baru akibat virus korona. “Jumat malam, bandara Heathrow Inggris melakukan penahanan terhadap delapan pesawat karena kecurigaan adanya penumpang yang terkena virus korona,” imbuhnya.

Source: Jawa Pos February 17, 2020 05:03 UTC