Berbekal Al-Qur’an braille dan Alqur'an audio sebagai media belajar, ia memastikan makhrojul huruf yang ia hafal terlafalkan dengan benar. Selama di dalam asrama, Annis selalu mengulang-ulang hafalannya dengan Alqur'an braille. "Di sini, Alqur’an braille terbatas, jadi harus gantian sama teman-teman," kata Annis. Kegundahan hati Annis atas minimnya Alqur'an braille untuk ia pergunakan sebagai fasilitas menghafal telah menemukan jalan keluar. Wajah bahagia Annis dan teman-temannya terpancar saat mengetahui mereka mendapatkan tambahan Alqur'an braille untuk menghafal.
Source: Republika August 08, 2020 15:56 UTC