TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan hormon mengundang sejumlah konsekuensi yakni suasana hati yang tidak menentu, malas beraktivitas, dan menjadikan makanan sebagai tempat pelarian. Alih-alih membuat kondisi membaik, malas beraktivitas atau melakukan olahraga dan justru banyak makan malah memicu masalah kesehatan yang lebih serius seperti obesitas. Berdasarkan pengalaman pribadinya, olahraga memudahkan perempuan melewati fase perubahan hormon. Saat olahraga, otak melepaskan zat endorfin yang mengurangi rasa sakit dan membuat suasana hati menjadi lebih baik. Baca: Ajak Remaja Hidup Lebih Sehat, Biasakan dengan Olahraga LariIa menambahkan, "Olahraga rutin membantu meningkatkan suasana hati saat menjalani proses perubahan hormon, mengurangi pengeluaran air kencing serta meningkatkan energi.
Source: Koran Tempo March 28, 2019 12:56 UTC