Pribadi)PADA 26 Mei lalu, Facebook melalui fitur kenangannya mengingatkan bahwa saya pernah membuat sebuah refleksi sederhana tentang era baru dalam pelestarian kebudayaan Indonesia. Tulisan itu saya buat dalam rangka mengapresiasi kelahiran Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara atau Ngariksa yang kala itu baru berusia setahun. Kini, empat tahun kemudian, saya ingin melihat kembali sejauh mana perjalanan komunitas daring itu mempertahankan eksistensinya di era digital. Jelasnya, bagi saya, Ngariksa ialah barometer yang menunjukkan wajah terkini bangsa kita dalam mengapresiasi warisan-warisan budayanya. Lebih jauh lagi, keberadaannya ialah sebagai inspirasi bagi para stakeholders dalam meyakinkan generasi masa kini, bahwa leluhurnya mewariskan identitas peradaban yang begitu gemilang.
Source: Media Indonesia June 27, 2024 22:16 UTC