Sayangnya, minat investor baik dalam maupun luar negeri masih minim mengingat imbal hasilnya baru dirasakan jangka panjang, berbeda dengan jalan tol. Dari total kebutuhan itu, APBN hanya mampu membiayai 30 persen atau Rp 623 triliun, sisanya 70 persen atau Rp 1.435 triliun perlu inovasi alternatif pembiayaan. Tak heran, anggaran infrastruktur lima tahun ke depan melonjak signifikan. Direktur Pemberitaan Berita Satu Media Holdings Primus Dorimulu sekaligus moderator dalam seminar ini menyebutkan, lima tahun belakang anggaran infrastruktur pada era Presiden Joko Widodo sudah cukup besar. Tercatat ada kenaikan anggaran Rp 679 triliun menjadi Rp 1.820 triliun atau naik 3 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.
Source: Suara Pembaruan November 07, 2019 13:41 UTC