Buku itu menyatakan bahwa salah satu pendiri NU adalah Kakek dari Habib Lutfhi bin Yahya Pekalongan, Yaitu Habib Hasyim bin Yahya. Pemerhati sejarah NU yang juga anggota Tim Kerja Museum NU, Riadi Ngasiran, menjelaskan mengutip Statuten Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), didapati fakta bahwa tidak menyebutkan nama Habib Hasyim bin Yahya sebagai salah satu pendiri NU. “Kisah awal berdirinya NU sebagai asbabul wurudnya tidak lepas dari Pesantren Ulama yang menjadi guru para Kiai saat itu,” ujarnya, kepada Republika.co.id, Selasa (30/7/2021). Dia menilai, pernyataan Habib Luthfi tersebut adalah klaim sepihak. Riadi menekankan, tetapi di luar itu, seperti yang sering disebutkan Habib Luthfi bin Yahya, bahwa kakeknya berperan atas berdirinya NU, perlu dikaji lebih dalam dengan bukti-bukti primer.
Source: Republika July 30, 2024 13:03 UTC