Perkembangan terbaru, menurut laporan kantor berita Reuters, jumlah korban jiwa telah mencapai 510 orang sejak kudeta Myanmar dimulai pada 1 Februari lalu. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali mendesak Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing untuk segera mengakhiri kudeta beserta pembantaian yang ada. Menurut data Asoasiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP), angka pembantaian terbesar dibuat Militer Myanmar pada Sabtu pekan lalu. Lewat surat pernyataan bersama, mereka menyatakan akan membantu siapapun dan negara manapun yang ingin mewujudkan revolusi di Myanmar dan mengakhiri kudeta. Sementara itu, warga di lapangan menyatakan akan menggelar aksi baru untuk menentang kudeta Myanmar.
Source: Koran Tempo March 30, 2021 03:33 UTC