REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Gangguan sistem informasi global pekan lalu menyebabkan terganggunya berbagai layanan publik, terutama yang menggunakan transaksi tanpa uang tunai. Aktivis menekankan kejadian itu menggarisbawahi risiko menuju masyarakat non tunai yang makin marak di berbagai negara termasuk Indonesia. Payment Choice Alliance (PCA), yang berkampanye menentang gerakan menuju masyarakat tanpa uang tunai, mencantumkan gangguan pekan lalu berdampak pada 23 perusahaan dan kelompok, setidaknya beberapa diantaranya hanya menerima kartu kredit atau debit. “Gangguan sistem yang mengakibatkan pemadaman listrik akan selalu terjadi,” kata Ron Delnevo, kepala PCA kepada Guardian, Minggu (21/7/2024). “Saya tidak ingin data saya dijual, dan saya tidak ingin bank, perusahaan kartu kredit, dan bahkan pengecer online mengetahui setiap aspek kehidupan saya,” katanya.
Source: Republika July 21, 2024 15:07 UTC