KOMPAS.com – Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengaku frustasi karena masih menerima gaji penuh dan belum mengalami pemotongan. Padahal dua bulan lalu sudah ada rencana untuk pemotongan gaji di parlemen. Pengumuman mengenai pemotongan gaji sendiri diumumkan pada pertengahan April saat negara itu tengah melakukan kuncian. Saat itu dikatakan bahwa menteri dan pegawai negeri sipil akan ikut mengalami pemotongan gaji 20 persen selama enam bulan. Jadi kami mengubah undang-undang, sekarang kami menunggu itu akan diterapkan oleh Otoritas Remunerasi,” kata dia.
Source: Kompas June 16, 2020 09:34 UTC