JawaPos.com – Badan Makanan dan Obat (FDA) Amerika Serikat pada Jumat (11/6) mengatakan Johnson & Johnson harus membuang jutaan dosis vaksin COVID-19 yang diproduksi di pabrik Baltimore yang bermasalah tetapi juga membebaskan jutaan agar digunakan. Badan tersebut mengatakan belum siap untuk mengizinkan pabrik Emergent BioSolutions Inc untuk memproduksi vaksin J&J. Produksi vaksin J&J di lokasi Baltimore dihentikan oleh otoritas AS pada April dan J&J ditugaskan untuk memproduksi di pabrik tersebut. Satu sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa dosis J&J diharapkan akan diekspor ke negara lain. Kekhawatiran keamanan tentang vaksin J&J yang dipasangkan dengan permintaan AS yang lesu untuk vaksinasi secara umum telah memperlambat peluncuran vaksin sekali pakai menjadi kian melambat.
Source: Jawa Pos June 12, 2021 10:52 UTC