MANILA, KOMPAS.com - Seorang pengusaha Filipina dan istrinya tewas ditembak setelah disebut-sebut polisi sebagai pengedar narkoba kelas kakap di negeri itu. Kuasa hukum pengusaha itu mengatakan, kliennya tak bersalah tetapi kepala kepolisian Filipina Ronald dela Rosa pekan lalu bersikukuh bahwa pengusaha itu adalah pengedar narkoba. Presiden Filipina Rodrigo Duterte berulang kali mengatakan para pengedar narkotika layak mati dan mendorong kepolisian untuk menghabisi para pengedar narkoba. Pekan lalu, kepolisian Filipina mengatakan, sebanyak 1.190 pembunuhan dalam dua bulan terakhir sedang dalam investigasi. Namun, kepolisian yakin para korban tewas itu dibunuh sesama para anggota pengedar narkoba karena khawatir akan buka mulut saat ditangkap polisi.

Source: Kompas August 31, 2016 12:33 UTC