KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia akan menghadapi risiko gelombang panas dan kekeringan selama empat bulan, yakni pada Juli hingga Oktober. Profesor riset bidang meteorologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edvin Aldrian menjelaskan, Indonesia hampir tidak mungkin mengalami gelombang panas dalam empat bulan ke depan. Menurut Edvin, gelombang panas atau heatwave biasanya berlangsung selama lima sampai tujuh hari. Selain itu, Indonesia hampir tidak mungkin mengalami gelombang panas karena merupakan negara dengan iklim tropis dan kepulauan. Ia mengatakan, tahun ini kecil kemungkinan Indonesia mengalami gelombang panas.
Source: Koran Tempo July 05, 2024 06:32 UTC