Jakarta, Beritasatu.com- Bayi dengan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah (BBLR) masuk ke dalam bayi yang berisiko tinggi mengalami stunting atau kurang gizi. "Bayi lahir prematur berisiko untuk mengalami developmental delay, gangguan kognitif, kesulitan belajar dan gangguan perilaku. AdvertisementBerdasarkan penelitian di 137 negara berkembang, 35% kasus stunting disebabkan oleh kelahiran prematur dan 20% kasus stunting di Indonesia disebabkan oleh bayi berat lahir rendah. Dari 100 bayi yang lahir, terdapat 10 bayi lahir secara prematur dan tujuh bayi dengan kondisi bayi berat lahir rendah. BACA JUGA7 Cara Mencegah Bayi Lahir Stunting untuk Ibu HamilLebih lanjut Rinawati Rohsiswatmo menjelaskan guna mencegah kelahiran prematur dan BBLR, perlu mempersiapkan kehamilan yang sehat dengan memeriksa antenatal rutin dan persiapan pra-nikah.
Source: Suara Pembaruan July 26, 2022 18:46 UTC