HONG KONG, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan berencana mengunjungi Kuwait untuk membahas masalah pengiriman tenaga kerja ke negara itu yang saat ini dilarang. Pernyataan yang disampaikan Duterte, Kamis (12/4/2018) itu menjadi peluang untuk memperbaiki hubungan diplomatik antara kedua negara yang sempat memburuk pasca-insiden penyiksaan hingga pembunuhan tenaga kerja asal Filipina yang bekerja di Kuwait. Presiden Duterte telah melarang warga negaranyanya untuk bekerja di Kuwait setelah adanya temuan jenazah tenaga kerja perempuan Filipina dalam peti pendingin di tempat majikannya. Otoritas Manila sebelumnya mengatakan ada sekitar 250.000 warga Filipina yang saat ini bekerja di Kuwait. Baca juga: Kekurangan Tenaga Kerja, Kuwait Incar Pekerja Asal EtiopiaSebelumnya dikabarkan, para pekerja di Kuwait dilarang menyimpan paspornya, serta harus mendapat izin dari majikannya jika ingin berganti pekerjaan.
Source: Kompas April 12, 2018 16:41 UTC