Di tengah kesibukan kehidupan modern ini, Rajab hadir sebagai kesempatan emas untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT, memperbaiki diri, dan memupuk ketakwaan sebelum menyongsong bulan suci Ramadan. Menurut tradisi spiritual Islam, Rajab ibarat menanam benih: kita menabur amalan dan niat baik, kemudian menyiraminya di bulan Sya’ban dan memanen keberkahan di bulan Ramadhan. Dengan memahami Rajab sebagai fase awal, kita dipandu untuk memulai persiapan spiritual secara bertahap dan kontemplatif. "Jika kita menghargai keindahan Rajab, kita mungkin akan lebih mudah memasuki Ramadan," demikian dikutip dari aboutislam, Jumat (26/12/2025). Rajab menjadi momentum bagi umat untuk menahan nafsu, meredam ego, serta mencari penyelesaian damai atas konflik pribadi.
Source: Republika December 26, 2025 13:33 UTC