REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kepala Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina mengatakan pada Sabtu (18/5/2024), 800 ribu orang telah dipaksa melarikan diri dari kota Rafah di selatan Gaza sejak Israel memulai operasi militer di sana bulan ini. “Mengikuti perintah evakuasi, warga Gaza telah melarikan diri ke daerah tengah dan Khan Younis termasuk ke bangunan yang hancur," katanya. Sementara itu, bentrokan hebat dan pemboman mengguncang Rafah pada Sabtu, ketika Israel melakukan serangan terhadap Hamas. Lebih dari 10 hari setelah apa yang disebut tentara sebagai operasi "terbatas" di Rafah, yang memicu eksodus warga Palestina, pertempuran antara pasukan Israel dan orang Palestina juga kembali berkobar di Gaza utara. Dalam beberapa hari mendatang, sekitar 500 ton bantuan diperkirakan akan dikirim ke Gaza melalui dermaga, menurut Komando Pusat AS.
Source: Republika May 19, 2024 01:09 UTC