Bank Indonesia (BI) perwakilan NTB mencatat sepanjang 2023 kemarin temuan uang palsu yang dilaporkan sebanyak 589 lembar. Kendati, jelang Ramadan 2024 ini perlu diwaspadai adanya peredaran uang palsu kembali. “Apalagi semakin tingginya uang beredar pada masa-masa Ramadan, tentunya kemungkinan adanya tindak pidana peredaran uang palsu itu tinggi,” kata Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, Rabu (6/3). Terus berkurangnya peredaran uang palsu di NTB diyakini karena pengetahuan masyarakat terkait ciri-ciri uang palsu sudah meningkat. Di mana kalau klarifikasi perbankan itu bisa berasal dari masyarakat, masyarakat yang datang ke bank untuk minta klarifikasi ke bank tersebut,” jelasnya.
Source: Jawa Pos March 07, 2024 00:26 UTC