Usai menyampaikan permohonan maaf, Novanto kemudian membacakan sebuah puisi berjudul 'Di Kolong Meja'. "Maaf sebelum kami tutup, izinkan saya membaca puisi, puisi dari Linda Djalil," kata Novanto meminta kepada majelis hakim di Gedung Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018). 'Di Kolong Meja'Di kolong meja ada debu yang belum tersapu,Karena pembantu sering pura-pura tak tahuDi kolong meja ada biangnya debu yang memang sengaja tak disapu, bersembunyi berlama-lama, karena takut dakwaan seru melintas membebani bahu. Di kolong meja ada lantai yang mulus tanpa cela, ada pula yang terjal bergelombang siap menganga menghadang segala cita-cita. Di kolong meja, ada pecundang yang bersembunyi sembari cuci tangan, cuci kaki, cuci muka, cuci warisan kesalahan.
Source: Jawa Pos April 13, 2018 06:45 UTC