REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) Abdullah bin Zayed Al Nahyan pada Jumat memperingatkan tentang peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Lebih dari 35.200 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 79.200 lainnya terluka sejak Oktober lalu setelah serangan Hamas. Tentara Israel melancarkan serangan darat pada tanggal 6 Mei di Rafah, tempat tinggal bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina, dan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan bahwa sekitar 600 ribu orang telah meninggalkan kota tersebut sejak dimulainya serangan Israel. Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. Israel dituduh melakukan “genosida” di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan tersebut dan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Source: Republika May 17, 2024 16:23 UTC