REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat terorisme, Haris Abu Ulya menilai, kualitas serangan bom oleh IAH (18) terhadap pastor di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan belum bisa disebut aksi terorisme. Haris meminta polisi melacak orang yang bermain dibalik IAH. "Masyarakat perlu melek, satu kasus tidak selalu murni inisiatif kelompok atau individu tertentu," ujar Haris saat dihubungi Republika.co.id, Senin (29/8). Namun, menurut Haris, bisa jadi hal tersebut merupakan skenario intelijen dengan memanfaatkan kelompok tertentu. Lebih lanjut Haris menuturkan, kontrol orang tua terhadap anak semakin kurang.
Source: Republika August 29, 2016 18:00 UTC