Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia telah terjadi kelangkaan dari ketersediaan Dolar AS, yang sayangnya masih melanda Indonesia sampai saat ini. Faktanya, Permasalahan ini juga merupakan permasalahan yang sudah berulang kali muncul di Indonesia dan menjadi batu sandungan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Perbankan di Singapura mampu memberikan suku bunga deposito Dolar AS mencapai 5,1%, sementara perbankan di Indonesia hanya mampu menawarkan suku bunga deposito Dolar AS hingga 1,75%. Sebagai perbandingan, suku bunga deposito Dolar AS di bank DBS Singapura menawarkan bunga deposito sebesar 3,86% untuk deposito dolar AS tenor 1 bulan sementara untuk tenor 12 bulan sebesar 4,76%, sementara suku bunga deposito Dolar AS di bank dalam negeri seperti Bank Mandiri dan BCA hanya di kisaran 0,75-1,75%. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan suku bunga deposito Dolar AS di perbankan Indonesia sehingga mampu berkompetisi dengan suku bunga deposito Dolar AS perbankan di luar negeri, dan menarik minat para eksportir untuk menyimpan Dolar AS hasil ekspor di Indonesia.
Source: Kompas March 17, 2023 17:03 UTC