Saling sindir tersebut merupakan sebuah dialektika dan retorika politik. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir, menanggapi saling sindir antars Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto akhir-akhir ini. Haedar mengatakan, saling sindir tersebut merupakan sebuah dialektika dan retorika politik. Pasalnya, Haedar menegaskan, dialektika dan retorika politik merupakan bumbu dalam dunia demokrasi. Terkait sikap Muhammadiyah pada pilkada serentak 2018 dan pilpres 2019, kata Haedar, Muhammadiyah tidak akan masuk ke ranah dukung-mendukung.
Source: Republika April 13, 2018 09:00 UTC