Dia menamai materi awal tari tersebut Buffering. Materi tari itu dibuatnya setelah menghadiri Asian Choreographer Networking di Jogja pada 29 Oktober–2 November lalu. Pria yang juga seorang dosen seni tari di STKW tersebut menjelaskan bahwa kegiatan dalam Asian Choreographer Networking diselenggarakan agar para alumnus bisa berkumpul dan ide kreatif bisa dimunculkan kembali. Namun, yang paling disukainya adalah sesi berdiskusi untuk menemukan jalan keluar atau solusi buat masalah yang dihadapi tiap-tiap seniman. Goals-nya nanti saya pengin mereka bisa belajar bagaimana memecahkan masalah seperti yang telah saya pelajari di Asian Choreographer Networking itu.
Source: Jawa Pos November 06, 2019 12:11 UTC