JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menuturkan, preferensi politik masyarakat Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh politik identitas. Diperkirakan, pada pelaksanaan Pilkada 2018 mendatang, preferensi terhadap politik identitas ini tak banyak berubah. Baca juga : Soal Pribumi, Politik Identitas, dan Nurani Para Politisi"Poin bahwa agama berpengaruh dalam pilihan politik itu selalu di atas 50 persen. Faktor kesukuan yang mulanya selalu lebih tinggi atau lebih mempengaruhi pilihan politik ketimbang faktor agama, sekarang lebih rendah, di bawah 50 persen. Mereka akan perhatikan itu (faktor agama).
Source: Kompas November 27, 2017 16:41 UTC