SEKITAR satu juta petani dan nelayan akan meninggalkan kegiatan usaha mereka pada 2030 akibat anomali iklim yang membuat hasil sawah atau tangkapan tidak menentu. Hujan ekstrim atau musim kering berkepanjangan disebabkan oleh anomali iklim, seperti diulas harian Kompas (01/12), diprakirakan bakal sering terjadi pada tahun tahun mendatang akibat perubahan iklim yang sedang berlangsung. Tepatnya, sekitar 926.500 petani dan nelayan yang bekerja sendiri atau dengan orang lain atau 2,4 persen dari total dari jumlah seluruhnya (38.6 juta orang) diprediksi akan berkurang pada 2030. Buruh petani yang tak memiliki lahan atau nelayan yang tidak memiliki perahu atau kapal lebih rentan terhadap anomali iklim dibandingkan mereka yang berstatus berusaha sendiri. Sawah yang keringnya atau terendam air bakal gagal panen, akibatnya karena produksi menurun, CBP ikut anjlok.
Source: Koran Tempo December 01, 2023 21:28 UTC