Pelemahan rupiah Rabu (31/5/2023) sore akibat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menyatakan pelemahan rupiah masih disebabkan peningkatan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan Juni 2023 dan didukung data-data ekonomi AS yang kuat. "Pelemahan rupiah yang lebih dalam lagi tertahan oleh ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II, yang akan lebih tinggi dibanding kuartal I dan tren penurunan inflasi," kata Rully di Jakarta, Rabu (31/5/2023). Menurut dia, pelemahan rupiah terhadap dolar AS di akhir penutupan perdagangan lebih rendah dibanding pelemahan rupiah di awal perdagangan pagi. Ke depan, tren inflasi masih berlanjut, asal tidak ada kenaikan dari harga yang diatur pemerintah seperti bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.
Source: Republika May 31, 2023 23:09 UTC