Sebab, perkembangan ekonomi global, khususnya dari Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) akan menjadi ancaman. Meski demikian, lanjutnya, perekonomian global diperkirakan ada di arah perbaikan. Tahun depan, perekonomian global diproyeksikan tumbuh menjadi 3,8 persen atau naik 0,2 persen dari yang diperkirakan pada tahun ini sebesar 3,6 persen. "Ekonomi dunia kita lihat bahwa memang ada perbaikan, ini juga dilihat pada pertemuan IMF-WB di AS, keseluruhan lembaga dunia memang melihat ada upstream di perekonomian dunia dan membawa perbaikan pada arus ekonomi dan perdagangan dunia," tuturnya. "Tentu ada risiko yang perlu diwaspadai yaitu Tiongkok yang masih melakukan rebalancing, lalu normalisasi moneter di AS, proteksionisme di Eropa," sambungnya.
Source: Jawa Pos October 26, 2017 02:03 UTC