AP PhotoTEMPO.CO, Dhaka - Para pelaku pembantaian 20 sandera di sebuah kafe di Dhaka, Bangladesh adalah anggota militan domestik dan bukan pengikut negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Dabiq, majalah ISIS mengklaim Rahman sebagai pendiri dari gerakan jihad di Bangladesh. "Mereka adalah anggota Jumatul Mujahedeen Bangladesh," kata Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan, merujuk kelompok terlarang di Bangladesh selama lebih dari satu dekade, Minggu, 3 Juli 2016. Dia menegaskan kelompok itu tidak punya hubungan dengan ISIS. Pemerintah Bangladesh berulang kali membantah bahwa kelompok itu telah beroperasi di negaranya.

Source: Koran Tempo July 03, 2016 20:26 UTC