Washington, Beritasatu.com- House of Representative (DPR) Amerika Serikat (AS), akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terbuka penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump pekan depan, pada 13-15 November 2019. Dia mengungkapkan, keputusan untuk menggelar RDP terbuka penyelidikan pemakzukan Trump, didasarkan pada pemeriksaan yang telah dilakukan Komite Intelijen terhadap sejumlah saksi, termasuk para pejabat pemerintahan Trump yang menolak imbauan Gedung Putih untuk tidak bekerja sama dan memberikan dokumen yang diminta DPR AS terkait penyelidikan pemakzulan presiden. Marie Yovanovitch diduga dicopot atas desakan Trump, karena mempertanyakan permintaan Trump agar Ukraina menyelidiki Hunter Biden dan melibatkan pengacara pribadinya yang bekerja independen tanpa melalui prosedur diplomasi. Sedangkan tiga saksi lain, menurut Schiff, kemungkinan tidak memenuhi panggilan Komite Intelijen karena memiliki kedekatan dengan Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, dan sebelumnya telah menolak bekerja sama dalam penyelidikan pemakzulan Trump yang digelar Komite Intelijen sejak Oktober 2019. "Selain menghadirkan para saksi, komite akan merilis transkrip penuh kesaksian sesi tertutup William Taylor (penjabat duta besar untuk Ukraina, Red)," kata Schiff.
Source: Suara Pembaruan November 07, 2019 05:03 UTC