JawaPos.com – Sejumlah pengelola kehidupan malam di Singapura mulai berpikir untuk alih profesi. “Setiap hari ada penutupan, tapi kami harus menanggung biaya sewa,” kata Direktur Kloud Karaoke Lounge, Ronald Ng seperti dilansir dari Straits Times, Rabu (21/10). Sementara bisnis yang lebih besar mampu menanggung biaya finansial. Way merasa prihatin dalam menanggung biaya finansial. Beberapa operator karaoke juga berusaha bertahan hidup dengan cadangan yang semakin menipis.
Source: Jawa Pos October 22, 2020 00:10 UTC