REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyoroti tantangan sinkronisasi perizinan minyak dan gas bumi (migas) di lapangan. Direktur Perencanaan Strategis Portofolio dan Komersial PHE Edi Karyanto menyampaikan, persoalan itu muncul seiring makin selektifnya perizinan lintas sektor yang harus diselaraskan dalam pengembangan lapangan migas. Ia memaparkan, tantangan perizinan kian terasa seiring pergeseran pengembangan hulu migas ke wilayah frontier. Kondisi tersebut membuat pengembangan lapangan gas baru menjadi kebutuhan mendesak. Sinkronisasi perizinan dan infrastruktur menjadi kunci agar pengembangan gas bumi mampu menopang kebutuhan energi nasional di tengah masa transisi.
Source: Republika December 23, 2025 12:48 UTC