Tidak ada hujan dan tidak ada badai yang menerjang, ketika kalangan dikagetkan oleh langkah PKS, partai yang berlambang bulan sabit dan butiran padi ini, tiba-tiba mengumumkan untuk mengusung kader potensialnya yang juga menjadi wakil ketua dewan syuro dan mantan Presiden PKS yaitu Mohamad Sohibul Iman atau biasa dipanggil Sohibul Iman untuk maju menjadi bakal calon Gubernur DKI untuk masa periode 2024-2029. Langkah berani ini sontak menuai banyak respon dari berbagai kalangan baik dari partai maupun pengamat politik, terutama dari partai yang dari awal sudah memberikan sinyal untuk mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon Gubernur DKI, seperti diungkapkan oleh Ketua DPP PDI P, Eriko Sotarduga yang menyatakan bahwa dimajukannya sosok Sohibul Iman adalah bargaining position dari PKS (detiknews, 25/6/2024), Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh menilai Sohibul belum pasti dicalonkan oleh PKS sebagai bacagub dalam pilgub mendatang. Paloh menilai masih ada potensi PKS mengusung sosok selain Sohibul dalam kontestasi perebutan kursi Jakarta 1 itu (CNBC Indonesia, 25/6/2024), dilansir dari Jawapos.com, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi, setiap partai politik mempunyai hak untuk menyalonkan kadernya maju dalam kontestasi Pilkada, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Syaiful Huda (Kompas, 24/6/2024), menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bakal mengusung Sohibul Iman maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta belum final, kemudian pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebut bahwa diajukannya nama Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jakarta oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah cara untuk menempatkan diri sebagai partai pemenang pemilihan legislatif (Pileg) 2024 di Jakarta (Kompas, 24/6/2024).
Source: Jawa Pos June 27, 2024 02:38 UTC