Oleh masyarakat Turki di Jerman, pemakaman itu diberi nama Pemakaman Sehitlik yang dalam bahasa Turki berarti "Pemakaman Para Syuhada". Namun, masjid ini lebih dikenal dengan nama Masjid Sehitlik. Masjid yang memiliki sejarah yang cukup panjang itu tercatat sebagai tempat ibadah umat Islam tertua di Jerman. Masjid ini memiliki kemiripan dengan masjid di Tokyo, Jepang, dan Askabat di Turkmenistan karena arsitek kedua masjid tersebut juga Hilmi Senalp. Luas ini belum termasuk kantor pengurus masjid dan minimarket yang berdiri di halaman Masjid Sehitlik.
Source: Republika May 04, 2017 12:11 UTC