REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Geokimia FMIPA Institut Pertanian Bogor mengembangkan alat pengukur kadar kolesterol ramah lingkungan yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Nubli menjelaskan alat pengukur kolesterol yang sudah ada di pasaran saat ini dan dapat digunakan oleh masyarakat bisa menghasilkan limbah medis. "Kalau alat pengukur kolesterol sekarang kan pakai strip, diteteskan darah, dan langsung dibuang ke tempat sampah. Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/6), mahasiswa IPB yang bernama Nubli Falaah Albanna mengatakan alasan dirinya menembangkan alat tersebut karena memperhitungkan nilai ekonomis dan dampak kesehatan penggunaan alat pengukur kolesterol konvensional. Namun alat yang dikembangkan Nubli tersebut masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.
Source: Republika June 18, 2016 15:33 UTC