Selama periode tersebut, Tuan Guru Bajang (TGB) mengaku heran dengan sikap ibunya, yang berbeda dengan para orang tua rekan-rekannya. Sang umi, lanjut TGB, juga sangat jarang menelepon dan melarang dia kembali ke Tanah Air sebelum benar-benar menyelesaikan studinya. TGB menilai, perlakuan ini jauh berbeda dengan apa yang didapat teman-temannya di Kairo, yang sering ditelepon ibunya serta pulang ke Indonesia hampir setiap tahun. "Umi, dulu waktu tiang (saya) di Mesir, kenapa tiang dilarang pulang setiap tahun, kenapa hanya kirim surat dua kali isinya juga sama, rajin belajar," tanya TGB. "Kalau ada pencapaian baik saya, selain karena karunia Allah SWT, itu juga berkat doa umi yang bentengi saya," ungkap TGB.
Source: Republika May 15, 2017 05:03 UTC