[2] Teori Dramaturgi menekankan peran penting dalam individu untuk membangun "panggung" sosial dan bagaimana mengelola kesan terhadap para penonton yang ada dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pengemis dalam konteks Dramaturgi bisa dilihat sebagai actor yang berpartisipasi dalam pertunjukan sosial yang dipanggung kehidupan kota. Mereka berperan dalam situasi dimana mereka berinteraksi dengan berbagai penonton, pengemis berusaha mempengaruhi persepsi orang lain terhadap mereka untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk uang, makanan, dan juga perhatian. Peran pengemis dari panggung depan menampilkan ekspresi muka lemah, pasrah dan tidak berdaya, pakaian yang sobek-sobek, lusut dan tidak berwarna. Peran pengemis dalam panggung belakang mencegah masyarakat masuk pada kehidupan yang sebenarnya seperti menyembunyikan kesenangannya dan menutupi kehidupan pribadinya.
Source: Koran Tempo December 02, 2023 03:31 UTC