Hal tersebut membuat Selat Taiwan yang sempit ini menjadi titik api militer yang potensial. Komentar itu sangat mencolok di tengah kekecewaan internasional terhadap China, yang memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru pada Hong Kong. Sementara China sangat curiga terhadap pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, yang dituduh sebagai kelompok separatis yang menyatakan kemerdekaan resmi. Suasana di Taiwan terhadap China memburuk sejak parlemen China mengesahkan undang-undang keamanan nasional baru pada Hong Kong, yang diperintah China, pada Kamis (28/5). Namun, seorang pejabat senior Taiwan yang mengetahui perencanaan keamanan pulau itu mengatakan kepada Reuters, bahwa Beijing memanfaatkan kesempatan peringatan undang-undang itu untuk "mengintimidasi Taiwan" dan "menantang status quo di Selat Taiwan."
Source: Republika May 29, 2020 13:18 UTC