Ilustrasi(Antara)Isu lingkungan dinilai semakin bergeser dari sekadar agenda konservasi menjadi persoalan strategis yang berkaitan langsung dengan stabilitas kawasan. Rasminto menilai Asia Tenggara memiliki posisi geopolitik yang strategis, baik sebagai jalur perdagangan maupun energi. Dalam konteks ASEAN, Rasminto menyoroti prinsip One ASEAN, One Response serta gagasan resiliensi, di mana ketangguhan kawasan dibangun melalui kemampuan beradaptasi dan bekerja sama. “Kerusakan lingkungan lintas batas menuntut tanggung jawab kolektif, etika bersama antarnegara, dan solidaritas lingkungan sebagai fondasi stabilitas jangka panjang ASEAN,” ujarnya. ASEAN, kata dia, terbentuk dari kesamaan sejarah, nilai gotong royong, budaya saling menghormati, serta solidaritas dalam menghadapi bencana.

Source: Media Indonesia December 21, 2025 17:17 UTC