Photo: Tempo.CoBeijing, Bolong.Id - Ilmuwan Tiongkok menemukan penghambat sindrom pelepasan sitokin (Cytokine Release Syndrome/ CRS) akibat imunoterapi kanker. Hal ini terjadi sebagai efek buruk dari jenis imunoterapi tertentu, seperti terapi sel CAR T, yang secara efisien dapat mengobati tumor ganas sekaligus menstimulasi sel kekebalan untuk melepaskan banyak sitokin inflamasi, sehingga menyebabkan CRS. Namun, obat ini tidak dapat disuntikkan sebelum terjadinya CRS, jika tidak, kadar normal IL-6 dalam tubuh akan terpengaruh. Ini dapat disuntikkan terlebih dahulu dan secara signifikan mengurangi kadar IL-6 ketika CRS yang diinduksi oleh sel CAR T terjadi. Ia menambahkan bahwa “spons” tersebut tidak mempengaruhi kemanjuran antitumor imunoterapi dan dapat dengan mudah dikeluarkan dengan jarum suntik.

Source: Koran Tempo September 30, 2023 19:08 UTC