Prancis bersiap untuk mengusir 231 warga asing dalam daftar pantauan pemerintah terkait dugaan keyakinan ekstremis. Radio Europe 1 seperti dilansir Reuters melaporkan pada Minggu (18/10), dua hari setelah remaja 18 tahun kelahiran Rusia memenggal seorang guru, pemerintah Prancis bakal mengambil sikap lebih keras terhadap warga yang dianggap bisa menimbulkan ancaman keamanan. Tentunya untuk membahas munculnya aksi teror yang mengerikan dan dilakukan remaja berusia 18 tahun kelahiran Rusia. Sebelumnya seorang pria kelahiran Rusia bersenjata pisau pada Jumat (16/10) membunuh seorang guru sejarah sekolah menengah dengan cara menggorok lehernya di depan sekolah tempat dia mengajar di pinggiran kota Paris. Remaja pria tersebut kemudian ditembak mati oleh polisi yang sedang melakukan patroli tidak jauh dari area tersebut.
Source: Jawa Pos October 19, 2020 15:15 UTC