Formula 1, Presiden FIA Diminta Bantu Pembebasan Aktivis HAM - News Summed Up

Formula 1, Presiden FIA Diminta Bantu Pembebasan Aktivis HAM


Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, mengenakan pakaian gamis khas Timur Tengah jelang balapan Formula Satu Grand Prix Bahrain di Sirkuit Internasional Bahrain di Sakhir, Bahrain, 3 April 2016. Lars Baron/Getty ImagesTEMPO.CO, Jakarta - Kelompok hak asasi manusia, pada Rabu 27 Maret 2019, mendesak Formula 1 dan badan olahraga balap mobil FIA membantu pembebasan seorang perempuan aktivis hak asasi manusia menjelang Grand Prix Bahrain akhir pekan ini. Human Rights Watch, HRW, serta Insitut Bahrain untuk Hak Asasi dan Demokrasi, BIRD, di antara 15 penandatangan surat desakan yang dikirimkan ke Presiden FIA, Jean Todt. "Mereka juga menjelaskan bahwa Najah Yusuf mendekam dalam rumah tahanan terletak di sekitar 20 kilometer dari Sirkuit Sakhir, sebelah selatan Ibu Kota Manama, tulis Daily Mail, Rabu. Sementara itu, menanggapi desakan para akivis hak asasi soal penahanan Najah, otoritas Bahrain mengatakan, kasus yang menimpa perempuan tersebut tidak memiliki kaitan dengan balapan.


Source: Koran Tempo March 28, 2019 09:22 UTC



Loading...
Loading...
  

Loading...

                           
/* -------------------------- overlay advertisemnt -------------------------- */