Saat itu, Duterte menegaskan, dia mengizinkan AL Indonesia memasuki perairan Filipina jika sedang mengejar para bajak laut dan pengejaran itu dimulai di wilayah Indonesia. "Kami bisa jelaskan bahwa jika pengejaran diawali di Indonesia, lalu terus berlangsung ke perairan internasional dan masuk ke wilayah Filipina, (AL Indonesia) bisa terus mengejar dan menghancurkan mereka," ujar Duterte. "Jika kejahatan diketahui berlangsung di kawasan perbatasan, dan Indonesia yang pertama kali mengetahui, maka Indonesia bisa melakukan pengejaran," kata Brigadir Jenderal Restituto Padilla. Berdasarkan perjanjian kedua negara ini maka akan sulit bagi Indonesia untuk menggelar operasi penyelamatan warga Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Pada Mei lalu, Indonesia, Malaysia, dan Filipina sepakat untuk menggelar patroli laut bersama menyusul serangkaian penculikan dan serangan bajak laut yang membahayakan jalur perdagangan di wilayah itu.
Source: Kompas September 13, 2016 23:25 UTC